Pertandingan antara Malmö FF dan FC Twente yang berlangsung pada Januari 2025 menjadi salah satu laga menarik dalam rangkaian pertandingan persahabatan pramusim antar klub Eropa. Kedua tim, meskipun berasal dari liga yang berbeda, datang dengan tujuan untuk mengasah persiapan mereka menjelang musim kompetisi domestik yang akan dimulai. Malmö FF, juara liga Swedia Allsvenskan, akan menghadapi Twente yang sedang bersaing di Eredivisie Belanda. Laga ini tak hanya memberikan kesempatan bagi para pemain untuk menunjukkan kemampuan mereka, tetapi juga menjadi ajang uji coba bagi kedua tim untuk meningkatkan taktik dan kekompakan tim.
Malmö FF, yang dilatih oleh Andreas Georgson, datang ke pertandingan ini dengan optimisme tinggi setelah berhasil mempertahankan dominasi mereka di Allsvenskan. Tim ini dipenuhi dengan pemain-pemain berpengalaman seperti Markus Rosenberg dan Anton Tinnerholm, yang menjadi pilar utama dalam tim. Selain itu, Malmö juga memiliki beberapa talenta muda yang siap menunjukkan potensi mereka dalam laga internasional ini. Gaya bermain Malmö dikenal dengan penguasaan bola yang kuat dan serangan balik yang cepat, serta pertahanan yang solid.
Di sisi lain, FC Twente yang berada di bawah asuhan Ron Jans datang dengan ambisi untuk terus berkembang setelah finis cukup baik di Eredivisie musim sebelumnya. Twente memiliki sejumlah pemain berkualitas seperti Ricky van Wolfswinkel dan Virgil Misidjan yang diharapkan menjadi ancaman di lini depan. Tim ini dikenal dengan gaya permainan menyerang yang mengandalkan kreativitas para gelandang dan kecepatan para pemain sayap. Jans ingin melihat timnya meningkatkan koordinasi dan ketajaman serangan mereka menjelang kompetisi domestik yang semakin mendekat.
Pertandingan dimulai dengan tempo yang cukup cepat, dengan kedua tim saling berusaha menguasai pertandingan. Malmö, yang bermain di kandang, mencoba mengontrol penguasaan bola dan membangun serangan dari belakang. Mereka beberapa kali menciptakan peluang berbahaya lewat pergerakan cepat pemain sayap mereka, namun pertahanan Twente yang solid membuat mereka kesulitan untuk menembus. Twente, meskipun bermain tandang, tidak takut untuk tampil menyerang. Mereka beberapa kali mengancam melalui serangan balik cepat yang dipimpin oleh Misidjan dan van Wolfswinkel.
Pada menit ke-30, Twente berhasil membuka skor lebih dulu melalui gol yang dicetak oleh Ricky van Wolfswinkel. Umpan silang terukur dari Misidjan berhasil disambut dengan kepala oleh van Wolfswinkel, yang menaklukkan kiper Malmö, Johan Dahlin. Gol ini membuat Twente unggul 1-0, dan mereka semakin percaya diri untuk mengontrol jalannya pertandingan.
Malmö tidak tinggal diam dan terus berusaha mengejar ketertinggalan. Mereka meningkatkan tekanan, dengan kerja sama antara Rosenberg dan Daniel Andersson di lini depan. Hasilnya, pada menit ke-55, Malmö berhasil menyamakan kedudukan lewat gol cantik dari Romain Gall. Pemain asal Prancis ini memanfaatkan umpan terobosan yang sempurna dan menyelesaikannya dengan tendangan melengkung ke sudut kiri gawang Twente. Skor menjadi 1-1.
Namun, Twente kembali mengambil alih keunggulan di menit ke-70, berkat gol kedua dari van Wolfswinkel. Kali ini, dia memanfaatkan bola muntah di depan gawang setelah tembakan pertama gagal dijangkau oleh Dahlin. Skor menjadi 2-1 untuk Twente.
Malmö berusaha keras untuk menyamakan kedudukan, namun usaha mereka digagalkan oleh pertahanan kokoh Twente yang dipimpin oleh bek tengah, Robin Pröpper. Beberapa peluang yang dimiliki Malmö pun tidak bisa dikonversi menjadi gol. Hingga peluit panjang berbunyi, Twente tetap mempertahankan keunggulan 2-1.
Dengan hasil ini, FC Twente keluar sebagai pemenang dalam pertandingan persahabatan yang sengit ini. Mereka menunjukkan ketajaman serangan dan efektivitas di lini depan, sementara Malmö menunjukkan permainan yang solid meski gagal meraih kemenangan. Bagi kedua tim, laga ini memberikan banyak pelajaran penting dalam mempersiapkan diri menghadapi kompetisi musim 2025 mendatang.
Baca Juga : Jollibee : Restoran Cepat Saji Asal Filipina Profit 2025